Merangkul Gadis Kecil Morombuh Dalam Seni Tari



lenggak-lenggok tubuh yang gemulai dari gadis kecil Morombuh / photo by cahyo
Tinggal di perbukitan yang jauh dari perkotaan bukanlah suatu alasan untuk kita tidak melangkah maju, itulah kata yang tepat untuk anak-anak yang tinggal di desa Morombuh, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura ini. Mengingat tempatnya yang jauh dari perkotaan sehingga banyak potensi yang bisa dikembangkan .   
Bersamaan dengan ini, kami kelompok 90 KKN Tematik 2018 Universitas Trunojoyo Madura dan masyarakat desa melestarikan budaya yang saat ini hampir terlupakan generasi milenial. Kebudayaan merupakan suatu hal yang harus dilestarikan, dengan begitu seluruh budaya yang ada di nusantara ini bisa terus diingat oleh generasi- generasi yang ada, salah satunya adalah tari tradisional yang tidak semua anak bisa dan minat dengan kebudayaan yang satu ini, tapi berbeda dengan anak-anak yang tinggal di desa Morombuh ini. Ketika kami mengajak mereka berlatih tari, mereka merespons dengan semangat yang begitu luar biasa, dan anak yang satu ini terus berpartisipasi melestarikan kesenian tari. Latihan tari yang setiap hari dilakukan setiap hari pukul 15.00 diikuti oleh anak-anak desa Morombuh tanpa pernah absen mereka bersemangat untuk selalu bisa dan terus bisa bukan hanya masalah gerak tapi juga setiap gerak yang mereka bawakan terdapat bejuta makna yang akan disampaikan.
Selain kegiatan belajar dan berlatih tari bersama KKN 90 universitas trunojoyo tahun 2018 ini mengadakan lomba tari guna meningkatkan semangat anak-anak terus melestarikan budaya walaupun hanya hadiah sederhana yang kami berikan, tapi itu sangat berarti bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar